Friday, April 5, 2013

Kerajaan pesisir (Kingdom of Coastal)

Kerajaan pesisir merupakan bahasa yang saya gunakan untuk menyebutkan 3 besar ekosistem yang ada di wilayah pesisir dan ketiganya merupakan ekosistem penting yang saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain dalam menggerakkan kehidupan di daerah pesisir. Dalam tulisan ini, saya hanya memperkenalkan ketiga ekosistem tersebut dan tidak terlalu mendetail. Juga tidak akan banyak membahas tentang pesisir, saya langsung saja menjelaskan ketiga ekosistem tersebut yaitu: Mangrove Mungkin mangrove tidak asing lagi di telinga kita karena akhir-akhir ini banyak sekali bertebaran kegiatan dan program yang bertujuan untuk melestarikan mangrove atau penanaman mangrove. Menurut Nyabakken, 1988, Mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan varietas komunitas pantai tropic yang didominasi oleh beberapa jenis pohon dan semak yang khas yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Ekosistem mangrove didominasi oleh tumbuhan jenis Rhizhopora, Avicennia, Bruguiera, dan Sonneratia dan masih banyak tumbuhan lainnya. Sebenarnya dalam ekosistem mangrove, yang ada bukan hanya tumbuhan saja namun di dalamnya banyak sekali jenis fauna tertentu yang sangat menggantungkan diri dan kehidupan di dalam ekosistem ini. Di antaranya adalah kalong, monyet, lutung, bekantan, kucing bakau, luwak, garangan, ular , biawak, ular air, katak, bangau tongtong, burung kuntul perak, kuntul putih besar dan masih banyak lagi. Selain itu belum lagi fauna akuatik yang hidup di wilayah perairan mangrove seperti ikan, udang, kepiting dan kerang. Oleh karena itu mangrove terkenal sebagai tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi segala jenis organisme yang ada di ekosistem pesisir. Dalam bahasa lain mangrove adalah pabrik bagi organisme yang hidup di ekosistem wilayah pesisir. Fungsi ekosistem mangrove sangat banyak.Selain yang telah disebutkan sebelumnya, mangrove juga berfungsi ekonimis seperti bahan untuk kayu bakar, arang dan pulp. Produk ekonomis lainnya adalah bahan obat-obatan, tekstil, dan pupuk organic. Namun yang tak kalah penting adalah fungsi ekologis dari mangrove. Sebagai penahan gelombang dan tsunami, penahan erosi dan sedimen, dan laju intrusi air laut, mangrove ternyata menjadi penyangga produktifitas perikanan baik ikan tangkap maupun ikan tambak. Dikarenakan fungsinya dalam ekosistem ternyata studi lanjutan menyebutkan bahwa kerusakan mangrove menyebabkan produktifitas perikanan dan tambak turun. Hal ini disebabkan fungsi mangrove sebagai penyalur nutrisi di perairan pesisir turun sehingga berpengaruh terhadap produktifitas ikan. So,, jagalah mangrove karena mangrove itu asumsinya seperti la masia bagi Barcelona. Tanpa La Masia , Barcelona kekurangan bibit unggul dan harus mengimpor pemain dari tempat lain. Demikian juga mangrove, tanpa mangrove kita harus mengimpor ikan dari tempat lain yang tentunya akan memakan biaya lebih mahal . Lamun dan Padang Lamun Padang lamun mungkin merupakan salah satu ekosistem paling tidak terkenal di kalangan masyarakat awam. Bahkan tidak banyak mengetahui bahwa lamun merupakan bagian dalam ekosistem pesisir. Lamun sebenarnya sering disebut sebagai rumput laut atau seagrass, sejenis tumbuhan air berbunga di dalam air laut. Padang lamun adalah hamparan tumbuhan lamun yang menutup suatu area pesisir laut dangkal terbentuk dari satu jenis lamun atau lebih dikenal dengan kerapatan padat atau jarang (Anonim, 2010) Ekosistem lamun ternyata juga merupakan tempat hidup berbagai jenis ikan bernilai ekonomis tinggi seperti Siganus spp., Lethrinus spp., Lutjanus spp., Epinephelus sp., Lates sp., Selain sebagai tempat hidup dan mencari makan bagi ikan, ekosistem lamun juga merupakan pengikat sedimen dan substrat yang lunak sehingga air di daerah perairan tersebut kelihatan jernih dan juga sebagai peredam ombak. Dahulu fungsi ekonomis lamun tidak terlalu diperhitungkan namun saat ini lamun dapat dimanfaatkan sebagai tempat budidaya laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan, tiram , bahan baku kosmetik dan obat2an serta tempat rekreasi dan pariwisata. Salah satu daya tarik pariwisata di daerah lamun yaitu seringnya dijumpai Dugong atau ikan duyung dan penyu hijau di daerah lamun dikarenakan hewan ini sangat menyukai mengkonsumsi lamun secara langsung. Saat ini lamun banyak berkurang akibat banyaknya gangguan baik secara alam maupun manusia. Beberapa kerusakan akibat alam adalah rusaknya lamun akibat terkena tsunami, terkena badai laut dan siklon tropis, serta pemangsaaan besar oleh herbivore. Sedangkan akibat kegiatan manusia yaitu banyaknya konversi fungsi pantai, pembangunan dermaga dan masuknya limbah beracun dan pupuk organic yang menyebabkan eutrofikasi dan juga lalu lintas perairan yang padat dapat menyebabkan kritisnya lahan padang lamun. Terumbu karang Mungkin inilah ekosistem paling terkenal sejagat pesisir. Terumbu karang merupakan ekosistem yang tak asing lagi bagi masyarakat awam. Terumbu karang terkenal sebagai keindahan bawah laut dan penuh dengan ikan berwarna-warni. Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan laut dangkal yang jernih, hangat (lebih dari 220C) memiliki kadar Calsium Carbonat (CaCO3) tinggi, dan komunitasnya di dominasi oleh berbagai jenis hewan karang keras (Guilcher,1988 dalam Asriningrum, 2010). Terumbu karang ialah ekosistem marin yang unik, kompleks dan tinggi produktifitasnya. Terumbu karang adalah ekosistem di laut tropis yang dibangun oleh biota laut penghasil kapur khususnya jenis – jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar . Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem paling penting yang ada di lautan. Terumbu karang mempunyai banyak fungsi baik dari segi ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, terumbu karang merupakan rumah bagi ribuan hewan hewan laut yang sangat menggantungkan hidupnya terhadap keberadaan terumbu karang ini. Berbagai jenis ikan dan hewan laut tumbuh dan berkembangbiak dengan bantuan dan ketergantungan dari terumbu karang. Tumbuhan tumbuhan laut juga banyak tumbuh di terumbu karang yang digunakan sebaga base tempat hidupnya. Secara ekonomis, karang memiliki banyak pengaruh bagi produktifitas penangkapan ikan. Studi studi perikanan dan kelautan menunjukkan bahwa terumbu karang berperan penting menjaga ketersediaan ikan ikan laut terutama ikan pelagis. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang paling produktif secara bioligis namun juga ekosistem yang paling sensitif terhadap tekanan. Terumbukarang merupakan suatu ekosistem yang sangat rentan terhadap gangguan akibat kegiatan manusia, dan pemulihannya memerlukan waktu yang lama. Berdasarakan intrepretasi citra Landsat luasan terumbu karang di kawasan kepulauan seribu sebanyak 4.561,10 ha. Namun sekitar 60% terumbu karang mengalami rusak parah (sumber: Terumbu Karang Indonesia ; Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut (PSSDAL BAKOSURTANAL)). Kerusakan terumbu karang ini disebabkan oleh dua faktor yaitu aktifitas secara langsung seperti penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan alat tangkap ikan yang merusak, penjarahan terumbu karang, cara snorkling dan diving yang tidak benar dan jangkar kapal. Sedangkan aktifitas tidak langsung seperti sedimentasi, dan perubahan kondisi kelautan akibat aktifitas manusia juga menyebabkan terumbu karang berkurang dan rusak. Nah itu dia raja-raja di kerajaan pesisir. Dan semuanya itu menyokong segala bentuk kehidupan yang ada di pesisir. Kita sebagai manusia sangat bergantung pada produktifitas dari wilayah pesisir tersebut. Sebagian besar wilayah kita tinggal dalam hal ini Indonesia merupakan wilayah pesisir. Untuk itu menjaga kelestarian pesisir merupakan langkah penting untuk dapat melanjutkan kesinambungan kehidupan segala makhluk hidup terutama untuk kita sendiri juga. Oleh karena itu mari melestarika pesisir. Tidak hanya satu ekosistem saja tapi selamatkanlah kerajaan pesisir. SaveCoastal2013!!
READ MORE - Kerajaan pesisir (Kingdom of Coastal)