Thursday, July 29, 2010

Sejarah Kristen Lutheran dan Katolik di Indonesia




Puji TUHAN sekarang kita sudah bisa beribadah dengan tenang, dengan nyaman dan mempunyai landasan undang undang yang mengatur kebebasan beribadah. Walaupun tidak bisa dipungkiri di beberapa tempat sering terjadi aksi yang mempersulit keberadaan agama kita dan mengganggu ketenangan ibadah kita.
Tapi itulah konsekuensi kita dimana memang sejak dahulu kala keberadaan Kristiani tidak selalu dapat diterima oleh banyak pihak.
Bagaimana sejarah masuknya agama Kristen sehingga bisa melayani hingga sampai saat ini? mari,,,

sejarah masuknya Agama Katolik
agama Katolik merupakan agama yang pertama kali muncul dan berkembang sangat pesat terutama di kawasan eropa. Dengan memakai pusat di vatikan, misionaris misionaris disebar bersama dengan melalui armada armada kapal penjelajah. Misi gold,glory, and gospel yang mengikutsertakan agama sebagai misi utama penjelajah eropa turut serta menjadi faktor penyebar agama Katolik.
Agama katolik diyakini pertama kali dibawa oleh penjelajah Portugis yang mendarat di Maluku utara. Tokoh misionaris yang paling berperan dalam penyebaran agama katolik di daerah ini adalah Fransiskus Xaverius (seorang Santo yang disebut kehidupannya sangat mirip dengan gaya hidup Yesus)di antara 1546-1547 terutama di Ambon,Saparua dan Ternate.

Sejak berubahnya struktur kekuasaan di mana sebagian besar raja dan ratu di eropa memeluk agama kristen lutheran membuat penyebaran agama Katolik sempat terhenti. Apalagi sejak didirikannya VOC tahun 1619 - 1799, membuat pergerakan misionaris sejenak terhenti. Segala perbuatan yang bersifat menyebarkan agama Katolik dilarang.

Barulah ketika Raja Lodewijk naik takhta yang memeluk agama Katolik berkuasa, Penyebaran Agama Katolik kembali berkembang pesat. Pada tanggal 8 Mei 1807 pimpinan Gereja Katolik di Roma mendapat persetujuan Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia (sejalan dengan sejarahnya Katedral Jakarta)

namun ada anggapan bahwa berkembangnya agama Katolik di Maluku buka merupakan yang pertama kali. Adalah suatu daerah di pantai barat Sumatra di pelabuhan tertua di Indonesia yaitu Barus (dahulu pancur). Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia.
Dengan terus dilakukan penyelidikan berita dari Abu Salih al-Armini kita dapat mengambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan Murni Maria

hingga saat ini keberadaan agama katolik cukup besar dengan penganut sekitar 3,6 % dari populasi penduduk Indonesia dan.


Sejarah agama kristen Protesten di Indoensia

Agama Kristen berkembang pesat setelah pemerintahan kolonial dikuasai oleh VOC (1619). Misionaris banyak disebar di seluruh kawasan nusantara terutama di bagian Papua,Sulawesi dan bagian utara sumatera dimana pengaruh kerajaan Islam belum sampai di daerah ini.Biasanya pekabaran Injil dilakukan tersebar di koloni-koloni pemerintah Belanda di sejumlah pulau di Indonesia, antara lain di Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Irian, Halmahera, Buru, Poso, Sangir, dan Talaud. Dengan misionaris misionaris dari eropa seperti dari German, Amerika, Belanda dan wilayah lain yang beraliran Kristen Lutheran , agama Kristen ternyata tidak begitu mudah diterima masyarakat.


Menarik,, dan mengharukan,, begitulah kisah penyebaran agama Kristen Lutheran di tanah Batak. Penyebaran agama Kristen di tanaha batak pertama kali dilakukan oleh pdt.Burton Ward pada Juli 1824, namun karena orang batak yang terkenal ganas dan aksi kanibalismenya membuat niat perkabaran menjadi terkendala sehingga misi ini gagal.

Tahun 1825 terjadi pembantaian bangsa batak oleh Tuanku imam bonjol yang mebinasakan hampir separuh bangsa batak. Sejak itu , bangsa batak sangat curiga terhadap kaum pendatang. Bisa jadi sikap itulah yang diperlihatkan peristiwa Samuel Munson dan Henry Lyman yang mati martir di Sisangkak (sekarang masuk Kecamatan Adiankoting) 28 Juli 1834. Dua misionaris utusan Gereja Amerika dibunuh Raja Panggalamei. Mayat mereka di pertontonkan di sebuah pekan di Lobupining, tidak jauh dari Sisangkak, sebagai tanda kemenangan. Konon, mayat kedua martir itu dimakan hingga tinggal kerangka.

akhirnya DR.I.L Nommensen datang dari gereja jerman untuk memeberitakan injil di tanah batak. Pengetahuan Nommensen mengenai adat istiadat batak serta kemampuannya dalam bahasa batak menyebabkan pesatnya pengabaran injil di tanah batak dan dapat diterima baik sehingga satu persatu orang2 percaya kepada TUHAN dan dimana-mana mulai berdiri gereja.


sampai sekarang misi penyebaran injil di Indonesia masih berlangsung terutama di daerah daerah pedalaman yang masih terisolasi. Namun saatnya gereja tidak lagi memperhitungkan kuantitas tetapi kualitas umatnya agar semakin kuat dan makin tebalnya iman jemaat.


READ MORE - Sejarah Kristen Lutheran dan Katolik di Indonesia